Monday, December 3, 2018

RENTENIRISASI


Berapa harga dirimu?

Jual kopi secangkir 3000.
Sehari dibeli 20 orang.
5 diantaranya penagih hutang.
Menagih setiap hari.
Setoran per orang 20,000.
Jika dikalikan,
Setiap hari harus menyediakan uang 100,000.
Sedang dari kopi hanya dapat 60,000.
Hanya bisa bernafas di tanggal merah.
Saat tuyul-tuyul bersepatu libur.
Dari kantor yang mengaku Koperasi.

Berapa harga dirimu?

Menjadi tuyul bersepatu.
Meminjamkan uang dengan bunga.
10 persen hingga 20 persen, dinamai jasa.
Sebulan mendapat upah 1,5 juta.
Itu belum dipotong kasbon dan transportasi.
Lagi, tabungan wajib dan jaminan kerja.
Katanya,
Upah ditangan tinggal 400,000 di tanggal muda.
Belum lagi ada resiko kerja.
Para nasabah yang berkedok anggota.
Sudah tak mampu mengangsur.
Tuyul bersepatu, beranak 3, beristri 1.
Harus melunasinya.
Habislah harta benda.
Boss, dia tak mau tau.
Uangnya harus kembali.
Meski dia sudah terlanjur kaya.
Dan, semakin kaya, semakin kaya raya!
Aparat Pemerintah tak mampu mengendus.
Tak bisa dimintai perlindungan.
Karena sudah menjadi anjing peliharaan orang kaya.

Berapa harga dirimu?

Mahal hidup di negeri ini.
Di langit berdebat tentang kesejahteraan rakyat.
Hanya menjadi uap-uap.
Orang kreatif ditangkap aparat.
Orang kritis dituduh gila dan edan.
Sedang yang menangkap dan menuduh,
Tak mampu memberikan solusi.
Perut rakyat masih lapar.
Diikat sarung, dioles balsam.
Agar tidak masuk angin.
Meski setiap hari makan uap.

Berapa harga dirimu?

Tak ada yang mampu membeli cukup.
Meski hanya untuk mengganjal perutmu.
Dengan sepiring nasi sehari, untuk satu bulan.

Berapa harga dirimu?

Tegar P S Widodo
Nganjuk, 20 Februari 2017

No comments:

Post a Comment

PELUH DAN KARYA

Mari berjihad! Melawan miskin dan malas Seiya semesta selaras jiwa Berkarya sepenuh hati Janji Tuhan itu nyata Berikan surga hasil...

Persembahan Kami