Bangsaku,
Adalah bangsa tempe!
Terbuat dari kedelai para Petani.
Di tanam di tanah Pertiwi.
Diolah dan difermentasi.
Suguhkan kenikmatan karya anak negeri.
Bangsaku,
Adalah bangsa tempe.
Penganan empuk.
Kaya akan protein dan asupan gizi.
Nutrisi terbaik.
Bagi generasi pembangun Negeri.
Bangsaku,
Ya bangsa tempe!
Dari setiap butir kedelainya.
Bersatu utuh berbalut serat putih.
Tek terpisahkan butir demi butir.
Sungguh alami.
Bangsaku itu, Bangsa tempe!
Setia menjadi lauk nasi.
Juga hasil para petani.
Kedelai dan padi, tanaman tanah Pertiwi.
Kita ini bangsa tempe, bukan pengecut.
Manusia lari dari kenyataan.
Tapi tempe tak pernah lari dari mulut.
Karena tempe, bukan pengecut.
Bangsa kita bangsa tempe, bukan pecundang penjilat.
Kedelai yang menjadi tempe.
Tak bisa dikembalikan menjadi kedelai.
Lain hal janji-janji kampanye.
Janji yang tak jadi nyata, bisa kembali menjadi janji lagi.
Karena yang berjanji tak makan tempe.
Dia makan aspal, batu-bata, semen, jembatan, lapangan,
gedung dan teman.
Tempe itu hebat.
Bisa digoreng, direbus, bahkan dijadikan sayur.
Bisa dimakan oleh semua golongan.
Pasti halal bagi siapapun.
Tanpa membedakan antara rendang dan sayur asam.
Nasi putih, nasi gurih, nasi uduk, atau nasi kuning.
Sungguh tak ada beda.
Tetap nikmat disantap berlauk tempe.
Ayo kita makan tempe, dan menjadi bangsa tempe.
Agar hidup sehat dan tegas melawan dusta-dusta yang menoda.
Tegar P S Widodo
Pankrama, 231215 14.18https://youtu.be/dVLsONnNHOw
No comments:
Post a Comment